Bupati Resmikan Resto Apung di Pulau Pramuka
Bupati Kepulauan Seribu meresmikan resto apung di kolam miniatur Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
Meningkatkan perekonomian warga
Pembangunan resto apung yang dimulai pada 14 November 2020 ini terealisasi melalui program corporate social responsibility (CSR).
Junaedi mengatakan, adanya kolaborasi dengan pihak swasta melalui program CSR diharapkan bisa terus memberikan dampak positif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan Resto Apung di Pulau Pramuka Dimulai"Melalui program CSR ini bisa meningkatkan perekonomian warga melalui optimalisasi potensi kuliner di Kepulauan Seribu," ujarnya, Minggu (20/12).
Ia berharap, program ini bisa berkelanjutan dan perusahaan-perusahaan lain bisa ikut berkontribusi melakukan hal yang sama membangun resto atau pusat kuliner di 10 pulau permukiman yang juga menjadi destinasi wisata di Kepulauan Seribu.
"Adanya resto-resto apung di pulau lainnya akan membuat potensi kuliner khas masing-masing pulau semakin terangkat dan dikenal luas wisatawan," tuturnya.
Menurutnya, beberapa kuliner dan makanan khas pulau yang bisa dijual diantaranya, Pucuwe khas Pulau Panggang, cumi stik khas Pulau Lancang dan Pulau Pari, makanan khas rumput laut serta kepiting rembulan dari Pulau Kelapa dan Pulau Harapan, ikan asin selar khas Pulau Sebira serta makanan khas lainnya seperti sukun yang tersebar di Pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa.
"Mudah-mudahan masyarakat melalui kelurahan bisa memanfaatkan resto apung ini dengan baik, terjaga kebersihan dan keramahannya. Sehingga, wisatawan merasa nyaman dan betah berlibur di Pulau Pramuka," tandasnya.
Sementara itu, Lurah Pulau Panggang, Pepen Kuswandi menambahkan, resto apung ini berukuran 3 x 20 meter persegi dan dibangun di atas kolam miniatur Pulau Pramuka yang dilengkapi gazebo berukuran 3 x 8 meter persegi.
"Pengelolaan resto mini akan diserahkan kepada warga terutama pemberdayaan pemuda dan PKL yang memiliki bidang sesuai kebutuhan resto," tandasnya.